Lihat berita dan auto tips yang lain
Bagaimana Sistem Kerja AC pada Mobil Anda?
Sistem Air Conditioner (AC) merupakan salah satu sistem yang sangat penting yang digunakan dalam kendaraan dengan tujuan utama memberikan kenyamanan kepada pengendara ketika sedang berkendara.
Pada dasarnya AC berfungsi untuk mengondisikan udara sesuai dengan keinginan dan kebutuhan, dimana udara panas dirubah menjadi udara dingin. Sistem AC pada kendaraan terdiri dari beberapa komponen utama.
Berikut ini adalah komponen utama pada sistem AC:
- Evaporator
Evaporator berfungsi melakukan penyerapan kalor panas yang ada pada udara sekitar ataupun udara panas. Kalor tersebut akan diserap oleh refrigerant, sehingga udara dingin dapat dihasilkan.
- Kompresor
Kompresor digunakan untuk mensirkulasikan refrigerant yang ada pada sistem AC dengan cara mengkompresikannya dan mengubah tekanan refrigerant dari tekanan rendah menjadi tekanan tinggi.
- Magnetic Clutch
Magnetic clutch digerakan oleh engine melalui drive belt yang berfungsi untuk menggerakan kompresor dengan menghubungkan dan melepaskannya pada saat sistem AC bekerja.
- Kondensor
Kondensor digunakan untuk mengembunkan gas refrigerant yang telah dikompresi oleh kompresor dengan cara menghembuskan udara sekitar menggunakan kipas kondensor. Kalor panas yang terbawa oleh refrigerant didinginkan oleh udara sekitar.
- Receiver Drier
Receiver drier digunakan untuk menyerap uap air dan kotoran yang terkandung didalam refrigerant yang mengalir di dalam sistem.
- Katup Ekspansi
Katup ekspansi digunakan untuk mengkabutkan uap refrigerant dengan menurunkan tekanannya untuk memasuki evaporator. Hal ini menyebabkan tekanan pada refrigerant menjadi rendah dan akan disirkulasikan kembali ke evaporator untuk menyerap kalor panas.
- Blower
Blower berfungsi untuk menghembuskan udara ke evaporator sehingga udara dingin disekitar evaporator tertiup ke dalam kabin kendaraan.
Pada dasarnya prinsip kerja pada sistem AC adalah ketika refrigeran dikompresikan sehingga bertemperatur dan bertekanan tinggi, kemudian masuk ke dalam kondensor untuk proses kondensasi karena adanya udara disekitar yang melewati kondensor. Setelah itu refrigerant akan masuk kedalam receiver drier untuk proses penyaringan uap air dan kotoran yang ada didalamnya, setelah itu akan melewati katup ekspansi yang menyebabkan temperatur dan tekanannya menurun sehingga berubah menjadi kabut untuk masuk ke evaporator.
Di dalam evaporator, uap refrigerant tersebut melakukan penyerapan kalor panas sehingga terbentuk udara yang dingin dan dihembuskan blower ke kabin. Proses yang terjadi pada sistem AC terjadi pada proses tertutup sehingga tidak akan ada cairan refrigerant yang berkurang apabila tidak ada sistem AC yang bocor. Sehingga apabila kondisi AC yang tidak dingin bukan berarti cairan refrigerannya kurang, bisa jadi karena faktor kerusakan pada komponen sistem AC.
Lihat berita dan auto tips yang lain