Lihat berita dan auto tips yang lain

Beda Bensin Premium, Pertalite dan Pertamax


Bahaya karat pada motor

Kendaraan bisa berjalan karena adanya proses pembakaran di ruang bakar. Salah satu syarat terjadinya pembakaran adalah adanya bahan bakar. Bahan bakar minyak (BBM) yang beredar dan dipasarkan di Indonesia diproduksi oleh perusahaan milik negara yaitu Pertamina.

BBM bensin yang diedarkan tersebut terdiri dari 3 jenis yang biasa kita kenal dengan Premium, Pertalite dan Pertamax.Selain harganya yang berbeda, ketiga jenis bahan bakar tersebut memiliki karakteristiknya masing-masing.

Berikut ini adalah karakteristik dari bensin jenis Premium, Pertalite dan Pertamax:

Nilai Oktan.
Kandungan oktan atau yang biasa dikenal dengan RON (Research Octane Number) merupakan ukuran kualitas dari suatu bahan bakar bensin. Nilai oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Campuran udara dan bensin ditekan oleh piston kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan oleh busi.

Karena tekanan yang besar, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum mendapatkan percikan oleh busi. Jika campuran udara dan bensin ini terbakar karena tekanan yang tinggi, bukan karena percikan api dari busi, maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking ini yang menyebabkan mesin cepat rusak sehingga sebisa mungkin harus dihindari. Jadi, semakin tinggi nilai oktannya maka knocking akan lebih jarang terjadi. Untuk bensin jenis premium memiliki nilai oktan 88, pertalite yaitu 90 dan pertamax yaitu 92.

Baca juga: Pentingnya perawatan berkala pada motor anda

Kompresi mesin.
Bahan bakar jenis premium dapat digunakan pada kendaraan dengan rasio kompresi yang rendah, yaitu dibawah 9:1, pertalite dengan rasio kompresi 9:1 sampai 10:1, sedangkan pertamax dengan rasio kompresi 10:1 sampai 11:1. Jadi apa itu rasio kompresi? Rasio kompresi adalah rasio volume ruang pembakaran dari kapasitas terbesar ke kapasitas terkecil.

Jadi, maksudnya adalah rasio ruang bakar ketika piston berada pada titik mati bawah dan volume ruang bakar ketika piston berada pada titik mati atas. Seperti yang kita ketahui bahwa semakin tinggi nilai kompresi maka potensi mesin mengalami knocking semakin besar, sehingga disarankan untuk menggunakan bahan bakar beroktan tinggi.

Walaupun pabrikan kendaraan memiliki standar dan rekomendasi terkait jenis bensin apa yang harus digunakan pada kendaraannya, tetapi pemilik kendaraan memiliki alasan tertentu dalam hal memilih jenis bensin yang akan digunakan. Seperti lebih cenderung mempertimbangkan dari segi harga yang lebih murah, namun ada juga yang memilih bensin dengan kualitas yang baik karena mempertimbangkan performa kendaraan yang dimilikinya.


Lihat berita dan auto tips yang lain