Mekanisme kerja suatu kendaraan tidak hanya ditentukan oleh mesinnya saja tetapi sistem kelistrikannya juga memiliki peran yang sangat penting. Kendaraan bisa bergerak karena adanya gerakan piston yang memutar crankshaft. Proses pembakaran terjadi karena campuran udara dan bahan bakar mengalami kompresi di ruang bakar dan disulut oleh percikan api dari busi. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya ledakan sehingga piston bergerak memutar crankshaft. Untuk memulai proses ini, crankshaft harus diputar oleh gaya dari luar. Proses ini dilakukan oleh sistem kelistrikan yang terdiri dari sistem starter, sistem pengisian dan sistem pengapian.
Pada sistem kelistrikan motor, terdapat komponen kelistrikan yang berperan penting dalam mengatur tegangan pengisian dari alternator atau spull ke baterai aki motor. Komponen kelistrikan tersebut adalah Kiprok atau Rectifier Regulator. Tujuan diperlukan kiprok pada motor adalah agar tegangan pada baterai aki tetap stabil pada kisaran 12 V. Selain untuk mengatur tegangan, kiprok juga berfungsi untuk mengubah arus bolak balik (AC / Alternating Current) dari spull menjadi arus searah (DC / Direct Current). Arus searah (DC) merupakan arus yang dibutuhkan oleh baterai aki untuk menyuplai sistem kelistrikan kendaraan. Tanpa adanya kiprok, arus yang menuju ke baterai aki bisa terlalu besar atau terlalu kecil. Jika terlalu besar resikonya, aki akan mengalami overcharge namun jika arus terlalu kecil maka aki bisa tekor.
Kiprok pada motor kemungkinan juga bisa mengalami kerusakan dan dampaknya akan terjadi masalah pada sistem kelistrikan motor Anda. Berikut ini adalah ciri-ciri permasalahan yang disebabkan karena kiprok yang rusak.