Ban merupakan bagian terpenting pada kendaraan karena berfungsi untuk meredam guncangan dan menahan beban. Ban juga bagian utama dari kendaraan yang bergesekan langsung dengan jalan raya atau aspal, sehingga ban akan berpotensi mengalami aus. Oleh karena itu, perawatan ban harus rutin dilakukan. Perawatan bisa dilakukan dengan cara melakukan rotasi ban tiap kali servis dan penggantian ban secara rutin tiap 3-4 tahun sekali.
Tingkat keausan ban tiap sisi tidaklah sama, hal ini disebabkan karena gaya traksi yang dialami ban berbeda. Perbedaan keausan ini disebabkan karena permukaan jalan yang tidak rata sehingga berpengaruh terhadap traksi ban. Selain itu, gaya berkemudi yang agresif juga menjadi penyebab ban kendaraan cepat aus. Pengereman yang sering dilakukan secara tiba-tiba juga menyebabkan gesekan ban menjadi lebih sering terjadi sehingga potensi ban mengalami aus menjadi lebih cepat. Penggunaan ban depan dan belakang yang tidak sama akibat adanya jenis kendaraan dengan penggerak roda depan (FWD) dan penggerak roda belakang (RWD) juga menjadi faktor tingkat keausan ban yang berbeda.
Ban yang tidak rata akan berpengaruh terhadap keamanan dan kenyamanan bagi pengemudi. Ban akan menjadi lebih mudah selip apabila melewati jalanan yang licin dan akan menjadi lebih susah di rem akibat gaya traksi ban ke jalan berkurang. Rotasi ban dilakukan di semua sisi ban, baik ban depan ataupun ban belakang serta ban sisi samping kiri maupun sisi samping kanan. Dalam mengatasi hal ini ban perlu dilakukan rotasi, rotasi ban dilakukan dengan tujuan untuk menjaga tingkat keausan ban tetap sama rata.. Dengan dilakukan rotasi ban maka akan membuat performa ban tetap selalu optimal. Berikut ini adalah beberapa manfaat dilakukan rotasi ban di mobil.
Rotasi ban biasanya dilakukan bersamaan dengan perawatan berkala di bengkel yaitu tiap 10.000 km. Selalu pastikan bahwa ketika Anda membawa kendaraan ke bengkel untuk dilakukan perawatan berkala, tindakan rotasi ban tidaklah lupa dilakukan.