Lihat berita dan auto tips yang lain
Perbedaan Aki Konvensional, Hybrid dan Maintenance Free
Ketika berkendara tidak hanya proses pembakaran saja yang dibutuhkan tetapi suplai arus listrik juga sangat penting dalam mendukung kinerja dan performa di kendaraan. Tanpa adanya listrik mesin kendaraan tidak akan bisa distarter atau lampu penerangan, sein, audio dan AC tidak bias bekerja. Oleh karena itu, peran baterai aki (akumulator atau accu) sangat diperlukan dalam proses ini. Baterai aki adalah komponen utama dalam menyuplai sistem kelistrikan pada kendaraan. Baterai aki dapat menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia. Sistem kerja baterai aki adalah dengan menciptakan reaksi kimia supaya bisa menghasilkan aliran electron. Aliran inilah yang bisa menyalakan beban listrik pada kendaraan. Secara umum, baterai aki memiliki 3 fungsi utama, yaitu:
- Menyuplai arus listrik ke sistem starting, sistem pengapian seperti koil dan sistem suplai bahan bakar ke injector, yaitu pompa bahan bakar.
- Meredam lonjakan listrik yang tidak stabil yang berasal dari alternator sehingga dapat melindungi komponen kelistrikan yang sensitif seperti ECM.
- Menyuplai arus listrik ke sistem kendaraan ketika mesin dimatikan seperti immobilizer atau alarm.
Walaupun secara visual bentuk aki itu sama tetapi terdapat 3 jenis aki yang harus Anda ketahui, yaitu:
- Aki Konvensional
Aki konvensional atau yang biasa dikenal sebagai aki basah memiliki ciri khas dinding aki yang transparan. Hal tersebut berfungsi untuk mengecek ketinggian air, sehingga air aki dapat diisi ulang ketika tingkat cairannya berada di bawah batas minimal. Aki konvensional terdiri dari cairan yang mudah menguap akibat panas dari sel-sel baterai saat bekerja. Akibatnya, cairan aki lebih cepat berkurang sehingga pemiliknya harus mengisi cairan secara rutin, sekitar 1 bulan sekali. Namun, aki konvensional juga memiliki keunggulan dengan menawarkan harga yang lebih terjangkau.
- Aki Hybrid
Aki hybrid, atau dikenal sebagai aki low maintenance mirip dengan aki konvensional. Yang membedakan diantara keduanya adalah kadar penguapan air yang lebih rendah pada aki hybrid jika dibandingkan aki konvensional, sehingga pemilik kendaraan tidak perlu terlalu sering mengisi cairan aki. Biasanya, cairan aki baru diisi sekitar 3 hingga 4 bulan sekali.
- Aki Maintenance Free (MF)
Berbeda dengan aki hybrid dan konvensional, aki MF khususnya yang digunakan oleh beberapa pabrikan otomotif berisi cairan dengan tutup yang dibuat lebih rapat, sehingga meminimalkan penguapan. Jenis aki ini tidak perlu dilakukan penambahan cairan selama masa pemakaian, sehingga disebut sebagai aki maintenance free (bebas perawatan).
Lihat berita dan auto tips yang lain