Lihat berita dan auto tips yang lain

Perlukah Mengganti Minyak Rem Kendaraan Anda?

article300-1-rem

Komponen utama pada kendaraan yang harus bekerja dengan optimal adalah rem. Rem memiliki peran untuk mengurangi atau bahkan menghentikan kecepatan kendaraan. Rem digolongkan menjadi rem cakram (disc brake) dan rem tromol (drum brake). Pada sistem rem cakram, 2 buah pad menjepit sebuah cakram yang berputar bersama roda. Gesekan yang ditimbulkan dapat mengurangi kecepatan putaran roda. Pada sistem rem tromol, bagian shoe akan mengembang dan akan menekan tromol yang ikut berputar dengan roda. Karena gesekan yang ditimbulkan antara shoe dengan tromol, maka kecepatan kendaraan akan berkurang.

Sistem pengereman pada kendaraan Anda tidak akan bisa bekerja dengan baik apabila tidak ada minyak rem di dalamnya. Minyak rem memiliki fungsi sebagai pelumas terhadap gesekan antara kampas rem (brake pad) dengan rem cakram. Panas yang ditimbulkan dari gesekan 2 komponen tersebut akan diserap oleh minyak rem. Selain itu, fungsi dari minyak rem adalah sebagai fluida kerja untuk memberikan tenaga hidrolis ketika rem bekerja. Ketika pedal rem ditekan, piston akan bergerak untuk menekan minyak rem pada master silinder untuk menghasilkan tekanan hidrolis dan akan diteruskan ke masing-masing roda.

Saat ini, sebagian besar kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat sudah menggunakan ABS pada pengoperasian sistem pengeremannya. Prinsip kerja dari sistem ABS, yaitu ketika pengereman mulai dilakukan, master silinder akan memberikan tekanan fluida atau minyak rem ke kaliper rem. Perbedaan putaran roda depan dan roda belakang menyebabkan terjadinya slip pada roda. Untuk mengantisipasi hal itu, wheel speed sensor akan memberikan inputan ke ECU untuk diteruskan ke solenoid valve pada modulator. Selenoid valve akan mengatur tekanan minyak rem dengan cara mengurangi, menambah dan mempertahankan tekanan minyak ke kaliper hingga putaran roda depan dan belakang menjadi sama. Ketika putaran roda sudah sama, maka tekanan minyak rem ke kaliper dipertahankan hingga kendaraan berhenti. Proses penambahan dan pengurangan tekanan minyak rem ini terjadi sebanyak hampir 50 kali dalam 1 detik.

article300-2-rem

Karena perannya yang sangat penting untuk pengoperasian pengereman, minyak rem harus selalu dalam kondisi ideal. Seiring penggunaanya kualitas minyak rem akan semakin menurun sehingga minyak rem perlu diganti secara rutin. Ciri minyak rem yang harus segera diganti adalah warna minyak rem berubah menjadi gelap atau keruh. Selain itu, level minyak rem juga akan berkurang jumlahnya. Rata-rata penggantian minyak rem dilakukan setiap 40.000 km (2 tahun) atau 60.000 km (3 tahun) sekali. Apabila minyak rem telat diganti maka akan berdampak pada kinerja rem. Proses pengereman bisa tidak sempurna atau bahkan menyebabkan rem menjadi blong.


Lihat berita dan auto tips yang lain